Minggu, 16 November 2008


Nonton SIEM, Ribuan Penonton Padati Pamedan Pura Mangkunegaran
Selama empat malam berturut-turut, ribuan warga Solo dan sekitarnya memadati Pamedan (lapangan) Pura Mangkunegaran Surakarta, tempat pertunjukan festival Solo International Ethnic Music (SIEM) 2008. Pertunjukan musik etnik tingkat dunia ini menyuguhkan berbagai permainan musik dari beberapa negara dan daerah di Tanah Air.

Malam ini, Kelompok Kande (Aceh) yang batal tampil semalam karena hujan tampil. Selain Kande, Teratai Pasiana (Makassar), Glen Doyle (Australia), Kelompok Gangsadewa (Yogyakarta), Reza Arthamevia, instrumentalis asal Taiwan Yin Cang, dan Kelompok Kayu Bakar bersama Gilang Ramadhan tampil menghibur penonton.

Walau dilanda kekhawatiran akan hujan, seperti SIEM 2007 lalu, festival musik etnik tahun ini juga mendapat apresiasi baik dari delegasi maupun penonton. Setiap malam, pertunjukan yang berlangsung di Pamedan (lapangan) Pura Mangkunegaran Surakarta, menyedot hampir sekitar 10 ribu penonton.

Bahkan, semalam saat hujan turun, penonton tidak langsung bubar, dan tetap bertahan menyaksikan penampilan Kelompok Sound of Kiser Cirebon. Baru ketika hujan turun lebat, penonton bubar.

Sejak hari pertama semua peserta menunjukkan ingin tampil habis-habisan.

Pada hari kedua Kamis (30/10), tidak semua pertunjukkan bisa disaksikan, karena hujan lebat. Yang tampil hanya Shin Nakagawa (Jepang), Ensemble Kyai Fathahillah (Bandung), dan Sound of Kiser (Cirebon). Sementara Sonofa (Singapura), Kande (Aceh), dan Balawan (Bali) batal tampil.

Penutupan SIEM rencananya akan berlangsung, Sabtu (1/11) malam dengan menampilkan musik karawitan Bambang SP (guru SMK Negeri 9 Solo), Glen Doyle (Australia), Nedy Winuza, dan Viky Sianipar.

Selain festival musik etnik, penyelenggaraan SIEM juga diisi dengan lokakarya dan pasar rakyat di sekitar tempat festival. Lokakarya yang berlangsung setiap hari di Prangwedanan Pura Mangkunegaran membahas musik etnik dan kesenian secara umum, dari berbagai aspek.

Pembicara lokakarya yang hadir antara lain Suharjono (Direktur Media dan Informasi Departemen Luar Negeri), Endo Suanda (etnomusikologi), Sutanto Mendut (musikolog dari Magelang), Brigitta Isworo Laksmi (wartawan Kompas), Kim Sanders (komponis dari Australia), Glen Doyle (musisi dari Australia), Yasraf Piliang ( dosen ITB Bandung), dan Yasudah (seniman Solo).

Tidak ada komentar: